tag:blogger.com,1999:blog-86105737578732264272024-03-14T05:03:03.395+07:00Ripping the PenguinPengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.comBlogger182125tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-71220601950263943052011-08-04T16:01:00.001+07:002011-08-04T16:02:03.561+07:00Testing Joystick<p>Wah ... ternyata udah lama yah. Blog ini nggak terupdate :-D</p><p>Sorry, pren. Toko komputer baru bener2 menyita rupanya. Harap maklum. Pasti akan aku share apa yang bisa dishare. Yang pasti, Linux bisa jadi senjata ampuhmu. Kecuali kalo urusan printer. Duh ... Windows susah ditinggalkan :-D</p><p>Sebenernya idenya mau coba install game. Tapi selain ribet, kitapun nggak terlalu suka maen game. Tentunya solusi testing joystick dengan maen di game akan buang waktu. Harus ketemu cara laen. Dan akhirnya ktemu juga. Cara paling sederhana testing joystick di Linux. Dan spesialnya di "Terminal". Wkwkwkw.... ane paling suka ini. Karena banyak yang nyerah disini :-p</p><p>Install aja paket "joystick" dari Ubuntu Repository. Lalu maen tancepin aja tuh joysticknya. Baek yang single maupun yang double. Dan ketikkan aja di Terminal:</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">$jstest /dev/input/js0</span></p><p>Tekan-tekan aja semua tombol untuk memastikan semuanya berfungsi. Di layar akan menunjukkan perubahan. Pastikan juga untuk joystick double, biasanya pake /dev/input/js0 dan /dev/input/js1. Coba saja ke duanya.</p><p>Sekian, pren. Sedikit tips untukl testing joystick. Cuman untuk memastikan semua tombolnya berfungsi apa nggak. </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-86993701568238586322011-04-30T20:53:00.001+07:002011-05-01T14:08:54.173+07:00Testing harddisk<p>Karena Windows dimana-mana, tentunya banyak sekali PC yang datang pake Windows. Lumrah lah. Namanya juga pilihan customer. Tapi pengecekannya selalu pake Linux. Hahahahahaaaa. Gemana juga yah. Kok mesti nyambungnya ke Linux :-D</p><p>Testing harddisk sekarang. Wajib dilakukan kalo ada keluhan komputer sering mati listrik. Atau ada problem sama harddisk. </p><p>Oya, aku nggak suka maen perasaan. Tentunya butuh bukti yang real. Hasilnya, ambil screenshot atau photo dari HP atau apa kek yang bisa dijadikan bukti untuk customer. Lucunya: kita tau itu bukti. Tapi toko laen lebih sering nggak tau ini bukti bagus. Karena rata-rata mereka nggak pake program linux :-D</p><ol><li>Cek partisi yang mau di cek<br /><br /><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo fdisk -l</span><br /><br /></li><li> Misal untuk cek harddisk di /dev/sdb<br /><br /><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo badblocks -s /dev/sdb<br /> </span></li><li>Prosesnya seperti ini:<br /><br /><span style="font-family: 'courier new', courier;">Checking for bad blocks (read-only test): 14.02% done, 0:27 elapsed<br /><br /></span></li><li><span style="font-family: 'courier new', courier;"><span style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">Jika tidak muncul apa-apa sampe kembali ke prompt, itu art</span></span>inya harddisk masih OK. Harddisk tidak bermasalah. <span style="font-family: 'courier new', courier;"><br /><br />Checking for bad blocks (read-only test)</span><span style="font-family: 'courier new', courier;">: <strong>done</strong></span><span style="font-family: 'courier new', courier;"><br /></span></li><li>Sebaliknya jika muncul banyak sekali angka-angka setelah perintah di atas, itulah area-area di harddisk yang gagal test baca. </li></ol><p>Test di atas tidak akan membahayakan data di harddisk. Cuman test baca saja. Tapi sejauh ini kita pake udah lebih dari cukup. Kalau pengen lebih teliti, test baca tulis. Tentunya data di harddisk/flashdisk akan di timpa. Bisa gunakan ini:<br /><br /> <span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo badblocks -n /dev/sdb</span></p><p> </p><p>Hal laen, test baca Ini bisa juga kita gunakan untuk test apakah flashdisk punya problem atau tidak. Kalau udah di format tetep ada errornya, berarti yang rusak medianya. Alias waktunya beli flashdisk baru.</p><p> </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-10984199983849739412011-04-30T20:45:00.001+07:002011-04-30T20:45:42.764+07:00Testing memory<p>Gemana testing memory yang bagus? Solusi Linux sangat praktis, instan dan akurat. Cukup gunakan LiveCD Linux misal Ubuntu 10.04 LTS, dan gunakan menu "Test Memory (memtest86+)". Bener-bener akurat dan praktis.</p><p>Waktu coba PC-Doctor di Windows, selain pelan dan lama, ini bener2 di luar topik. Mau test memory saja harus ribet masuk Windows segala. Iya kalo Windowsnya beres. Kalo Windows lagi error, jadi ada kerjaan tambahan akhirnya. Memtest86+ murni text, langsung jalan dan langsung bisa liat hasilnya. </p><p>Lakukan hal ini dengan teliti:</p><ol><li>Pasangkan memory yang mau di test (inilah kerjaan teknisi sini salah satunya :-D )</li><li>Booting via Ubuntu LiveCD</li><li>Gunakan tombol panah beberapa kali tekan untuk memunculkan menu Ubuntu LiveCD. Yang mana kita gunakan juga untuk mencoba Ubuntu. Karena kalo tidak kita lakukan, Ubuntu LiveCD akan menuju menu installasinya.<br /><br /><img src="http://lh4.ggpht.com/_UjYvMpl2cxY/TbwP4WP688I/AAAAAAAAAA4/Mb30cGxf2WE/%5BUNSET%5D.png" alt="" width="640" height="480" /></li><li>Pilih "Test Memory"</li><li>Selanjutnya akan muncul menu Memtest86+ yang kita sudah kenal selama ini.<br /><br /><img src="http://lh5.ggpht.com/_UjYvMpl2cxY/TbwPuR0TZfI/AAAAAAAAAAU/YK6MjHlfUSk/%5BUNSET%5D.png" alt="" width="720" height="400" /> </li><li>Proses test memory akan dilakukan. Lamanya tergantung kapasitas memory kita.</li><li>Ini contoh memory yang gagal salah satu testnya. Ada baris merah pada hasil testnya.<br /><br /><img src="http://lh4.ggpht.com/_UjYvMpl2cxY/TbwQTfeeP9I/AAAAAAAAAA8/DbYT0joYuzQ/%5BUNSET%5D.png" alt="" /></li><li>Dan ini hasil memory yang lolos test. Perhatikan baris paling bawah: "Pass complete, no errors, pres ESC to exit".<br /><br /><img src="http://lh3.ggpht.com/_UjYvMpl2cxY/TbwQkqwwEWI/AAAAAAAAABA/PElf8nPK3Eo/%5BUNSET%5D.png" alt="" width="720" height="400" /><br /><br /></li><li>Tekan ESC untuk mengakhiri.</li></ol><p>Sepintas test ini sepele. Tapi banyak kasus yang kita alami, terutama Windows yang crash dump, restart sendiri tanpa sebab, dan banyak lagi. Coba test memorynya dengan cara ini. Kalo gagal, waktunya minta garansi deh. Umumnya memory sekarang (baek DDR maupun sodimm) udah "lifetime warranty" (alias garansi seumur hidup). </p><p>Tuh kan. Linux selalu terdepan ;-)</p><p> </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-83708734422430753682011-03-15T09:11:00.001+07:002011-03-15T09:13:16.014+07:00GUI antivirus di Linux<p>Nggak sengaja nemukan link yang menarik. Aku juga lagi coba yang ini. Karena emang penting kalau berhubungan sama jualan Windows :-D</p><p><a href="http://penguinpills.sourceforge.net" target="_blank">http://penguinpills.sourceforge.net</a></p><p><img src="http://main.makeuseoflimited.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2011/02/penguinpills-icon.png" alt="" /></p><p>Linux selalu membantu dalam hal beresin virus-virus Windows</p><p> </p><p> </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-47470219592202334892011-02-14T06:08:00.000+07:002011-02-14T06:08:18.072+07:00Backup USB flashdisk di Linux (2)<p>Karena sering sekali gunakan USB sebagain installer atau liveCD, tentunya aku butuh waktu yang cepat. Kalau bisa super cepat. Kan kadang ada pembeli langsung nunggu di depan kita. Tentunya penggunaan "dd" untuk backup / restrore USB flashdisk akan memakan waktu yang lama. Terutama restrore-nya. Solusi yang super cepat adalah gunakan "partimage".</p><p>Software partimage umumnya udah ada di repository semua distro Linux. Jadi tinggal install aja dari repository. Selanjutnya lakukan dari console aja. Cukup buka gnome-terminal, lalu lakukan:</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo partimage</span></p><p>atau bisa juga langsung seperti ini:</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo partimage save /dev/sdc1 mylive.partimage.gz</span></p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo partimage restore /dev/sdc1 mylive.partimage.gz</span></p><p>Sorry aku nggak akan jelasin panjang lebar caranya. Karena emang mudah. Walau jalan di console, partimage sudah gunakan menu juga. Jadi tinggal pilih-pilih saja. Dan dengan software ini, proses backup sekarang sangat cepat :-D</p><p>Jadi jangan kaget, aku punya banyak image flashdisk macem-macem. Kalau butuh, ya tinggal restore dari file imagenya. </p><p> </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-71821957357148585622011-02-11T07:31:00.000+07:002011-02-11T07:32:22.543+07:00Backup USB flashdisk di Linux (1)<p>Hal yang plaing sering aku lakukan sekarang, adalah installasi. Namanya juga toko komputer. Installasi banyak diminta pelanggan. Sayangnya flashdiskku cuman ada 2 saja. Nggak mungkin lah aku sediakan 20 flashdisk untuk semua jenis Linux, Windows dan utility yang lain. Jadi gemana solusinya? Pake CD/DVD udah nggak jamannya. Selain pelan, juga resiko lah. Sidak sidak sidak ... :-D Tentu untuk CD/DVD installer Windows :-p :-p :-p Jadi installer USB lebih OK deh.</p><p>Backup harddisk/flashdisk di Windows udah pake GUI semua. Gemana dengan Linux? Masih susah untuk cari yang GUI. Tapi kalaupun ada, jarang juga sih aku pake GUI :-D Solusi console lebih praktis dan cepet. Tentu utility "dd" sangat simple. Cara tradisional yang lumayan lah (jangan bilang jelek yah) :-D</p><p>Cukup unmount partisi yang mau dibackup, lalu seperti biasa:</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo dd if=/dev/sdc1 of=/home/me/backup-usb/partisi1.img</span></p><p>Kalo backup semua partisi (satu harddisk/flashdisk) :</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo dd if=/dev/sdc of=/home/me/backup-usb/harddisk.img</span></p><p>Sayangnya dd terkenal pelannnnn. Soalnya semua area dibackup. Walaupun area itu kosong tanpa data. Apalagi restorenya. Duh ... lama amat deh. Nih contoh restore partisi:</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo dd if=/home/me/backup-usb/partisi1.img of=/dev/sdc1</span></p><p>Dan ini restore harddisk/flashdisk:</p><p><span style="font-family: 'courier new', courier;">sudo dd if=/home/me/backup-usb/harddisk.img of=/dev/sdc</span></p><p>Itu saja dulu. Jangan kaget kalo aku punya banyak image flashdisk: Ubuntu 10.04LTS LiveCD, SysrecCD, Clonezilla, Gparted, Win7 Installer USB, XP Installer USB, PCMOS, dll.</p><p>Selanjutnya akan aku tuliskan gemana cara backup yang lebih cepat dan praktis. Tapi ya inget, dd bukan utility jelek. Tetep bisa dipake karena ada manfaat laen ;-)</p><p> </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-77787972557254807362011-01-15T19:53:00.002+07:002011-01-15T19:57:42.493+07:00Wireless adapter Ralink RT3090PCIe di Axioo Neon CLW 3522 dengan Ubuntu<p>Seperti Ubuntu 10.04LTS (lucid) belum juga mengenali adapter wireless ini. Tapi yang butuh, gampang aja. Tambahkan aja PPA Markus Heberling. Karena sudah menyediakan driver rt3090 disitu. Nama paket DEB nya: rt3090-dkms. Dijamin mudah installnya. Cek aja langsung ke:</p><p><a href="https://launchpad.net/~markus-tisoft/+archive/rt3090" target="_blank">https://launchpad.net/~markus-tisoft/+archive/rt3090</a></p><p>Tapi Ubuntu 10.10 (maverick), belum ada paketnya disitu. Sialnya maverick akan selalu freeze sehabis booting. Gara-gara wireless adapter ini saja yang dikenali sebagai module "rt2800sta". Dan sampai detik ini belum ada solusi resmi dari Ubuntu.</p><p>Bisa saja sih compile driver dari situs resminya. Cuman sepertinya ada kendala. Dan solusi simple ini nggak sengaja ditemukan. Booting aja notebook pake LiveCD Ubuntu 10.04LTS. Download firmwarenya dari situs resminya, extract dan simpan ke /lib/firmware/rt3090.bin tentunya ke harddisk (bukan di LiveCD). Restart dan nikmati wireless bisa bekerja dengan lancar sekarang.</p><p>Oya, Meego juga bisa diselesaikan dengan cara ini :-)</p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-73138961488704491652010-12-29T06:01:00.003+07:002010-12-29T06:03:14.643+07:00Bikin CD multi distroKebutuhan beberapa LiveCD itu sudah jelas. Tapi harus hemat yah. Bawa 5 USB flash drive, jelas memboroskan biaya. Nggak sengaja nemukan link ini dengan tutorial yang simple dan lengkap di websitenya:<br />
<br />
<a href="http://multicd.tuxfamily.org/" target="_blank" title="MultiCD">MultiCD</a><br />
<br />
Extract aja. Lalu bikin link file ISO ke dalam folder tadi. Rubah nama file link ISO sesuai nama yang ada di website MultiCD. Terakhir jalankan script MultiCD tentunya dengan "sudo". Beberapa saat berikutnya "multicd.iso" udah ready.<br />
<br />
Praktis dan simplekan? Itulah Linux :-)Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-34878640636118659082010-12-13T10:32:00.001+07:002010-12-13T10:32:53.092+07:00Beresin virus Windows dengan Antivirus Rescue Disk<p>Ini ada link bagus. Gemana akhir-akhir ini hampir semua pengembang antivirus justru keluarin edisi Linuxnya dalam versi LiveCD. Yang akhirnya mereka gunakan menjadi: Antivirus Rescue Disk. Kenapa? Ya emang karena beresin virus di Windows bukan hal yang gampang. Bahkan kadang PC dengan Windows lainpun akan tertular kalau virus itu ganas. Jadi solusi gunakan Linux untuk beresin virus Windows jadi solusi yang powerfull :-D</p><p><a title="13 Antivirus Rescue CDs Software Compared in Search For the Best Rescue Disk" href="http://www.raymond.cc/blog/archives/2008/12/11/13-antivirus-rescue-cds-software-compared-in-search-for-the-best-rescue-disk/" target="_blank">13 Antivirus Rescue CDs Software Compared in Search For the Best Rescue Disk</a></p><p>Met coba ...</p><p> </p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-78942331676121738112010-12-09T13:32:00.001+07:002010-12-09T13:33:08.543+07:00Script untuk download update antivirus AVG<div>Karena seringnya banyak problem virus yang minta bantuan, seperti biasa Windows aku kasih antivirus AVG Free version. Sepele sih ... Tapi detailnya nggak aku bahas disini. Fokusnya untuk dapatkan update AVG saja. Karena setiap kali install/upgrade, AVG selalu butuh update. Via internet .... duh lama :-(</div><div><br />
</div><div>Solusinya akhirnya harus siapin update data AVG di USB. Tapi sayangnya download manual itu buang waktu tentunya. Dan harus di download manual. Nggak sengaja nemukan script ini.</div><div><br />
</div><a href="http://www.gtkdb.de/index_7_938.html">AVG Update Script</a><br />
<div><br />
</div><div>Aku udah cron dan download otomatis setiap malem. Folder udah aku share dengan Samba. Oya, total skitar 226MB. Jadi sekarang kalau ada notebook/desktop perlu update, tinggal arahin ke folder updatenya. Sekejab udah terupdate tanpa tunggu waktu. Keren :-)</div><div><br />
</div><div>Untuk yang pake AVG di Linux, cukup lakukan ini untuk update via folder:</div><div><br />
</div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">$sudo avgupdate --source=folder --path=/home/public/avg-update-db/</span></div><div><br />
</div><div><br />
</div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-49227603738467018002010-12-05T12:13:00.000+07:002010-12-05T12:14:01.125+07:00Sound onboard ALC887 di motherboard Gigabyte H55M-S2 tidak berfungsi pada Ubuntu 10.10<div>PC baru coba install Ubuntu 10.10. Semua lancar banget. Kecuali satu ada yang aneh. Tak pernah ada suara aja :-D</div><div>Karena Ubuntu menggunakan Alsa sound system, simple saja untuk tahu sound chipnya:</div><div></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">$arecord -L</span></div><div></div><div>Dan berikut hasilnya:</div><div></div><div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">default</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">pulse</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Playback/recording through the PulseAudio sound server</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">front:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Front speakers</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">surround40:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> 4.0 Surround output to Front and Rear speakers</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">surround41:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> 4.1 Surround output to Front, Rear and Subwoofer speakers</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">surround50:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> 5.0 Surround output to Front, Center and Rear speakers</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">surround51:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> 5.1 Surround output to Front, Center, Rear and Subwoofer speakers</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">surround71:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> 7.1 Surround output to Front, Center, Side, Rear and Woofer speakers</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">dmix:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Direct sample mixing device</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">dmix:CARD=Intel,DEV=2</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Direct sample mixing device</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">dsnoop:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Direct sample snooping device</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">dsnoop:CARD=Intel,DEV=2</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Direct sample snooping device</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">hw:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Direct hardware device without any conversions</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">hw:CARD=Intel,DEV=2</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Direct hardware device without any conversions</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">plughw:CARD=Intel,DEV=0</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Hardware device with all software conversions</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">plughw:CARD=Intel,DEV=2</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> HDA Intel, ALC887 Analog</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;"> Hardware device with all software conversions</span></div></div><div></div><div>Solusinya nggak perlu nunggu Ubuntu versi terbaru lagi (yang akan menyertakan Alsa terbaru yang udah langsung mengenali sound chip ini). Langsung aja tambahkan 2 bari berikut ke dalam file /etc/modprobe.d/alsa-base.conf:</div><div></div><div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">alias snd-card-0 snd-hda-intel</span></div><div><span style="font-family: 'courier new', courier;">options snd-hda-intel model=auto</span></div></div><div></div><div>Restart dan akhirnya bisa denger suara.</div><div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-31171526710663757472010-12-03T14:34:00.000+07:002010-12-03T14:35:09.631+07:00Blog berlanjut ...<p>Hi pren. Setelah sekian bulan rehat, seperti arah ke depan udah terliat. Mantap mau buka bisnis komputer di kota kelahiran nih. Jadi nggak ada salahnya blog ini di lanjutin. Tentunya masih seputar hal yang sama seperti dulu. OK deh. Sekian aja. Sampai ketemu di artikel berikutnya. Ciao ...</p>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-39973452230479719702010-02-22T10:01:00.001+07:002010-02-22T10:01:17.562+07:00Goodbye Thailand<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>Hi pren. Rasanya udah genep deh disini. Semua udah gue rombak total disini. Dan semuanya udah gue share ke company ini. Dan system juga udah jalan tanpa perlu ributin gue lagi. MIS udah pada canggih nih. Jadi udah bisa gue tinggal kabur :-D<br/><br/>Setelah genap 2 tahun di sini, rasanya pengen balek ke Indo nih. Belun tahu gemana arah ke depan. Tapi rasanya pengen bisnis sama keluarga. Atau mungkin buka bisnis sendiri sebagai konsultan IT juga. Gemana? Ada yang companynya mau gue support? :-D<br/><br/>OK Deh. Gue blon tahu apa blog ini bakal lanjut ato kagak. Tapi yang pasti, sampe ketemu di Indo yah. Nggak tau nih. Bakal mangkal di Jakarta, Semarang atau Surabaya. Gue blon ambil keputusan untuk itu. Sekarang, gue yang butuh masukan dari pembaca blog gue. Atau mungkin ada yang namarin tempat untuk gue :-D<br/><br/>Goodluck for me<br/><br/><div class='zemanta-pixie'><img src='http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=44ec3268-fc19-8818-a524-490e86e57af8' alt='' class='zemanta-pixie-img'/></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-84820015938352342262010-02-19T09:37:00.001+07:002010-02-19T09:37:39.770+07:00OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (3)<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>Karena ada banyak skali client, harus dibikin script untuk memudahkan pihak MIS mengupgradenya. Dan kita udah gunakan NFS server. Jadi semuanya cukup disimpan di NFS server. Folder letak OpenOffice.org di NFS server, dalam hal ini kita udah mount (mapping) ke /nfsserver/software/openoffice.org. <br/><ol><li>Siapin DEB format dari OpenOffice.org 3.2.0<br/>Download saja dari <a href='http://download.services.openoffice.org/files/stable/3.2.0/OOo_3.2.0_LinuxIntel_install_en-US_deb.tar.gz' target='_blank'>link</a> ini dan dan extract ke folder itu<br/>Misal: <br/>/nfsserver/software/openoffice.org/OOO320_m12_native_packed-1_en-US.9483/</li><li>Siapain addon "disable registration wizard" dari <a href='http://wiki.services.openoffice.org/wiki/Documentation/Administration_Guide/Deactivating_Registration_Wizard' target='_blank'>link</a> ini dan simpan di folder yang sama<br/>Misal: <br/>/nfsserver/software/openoffice.org/DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt</li><li>Buat file Common.xcu atau download aja dari dropbox gue ini: <a href='http://dl.dropbox.com/u/382552/Common.xcu' target='_blank'>link</a><br/>Misal:<br/> /nfsserver/software/openoffice.org/Common.xcu</li><li>Jangan lupa splash screen versi warna coklat yang udah berganti angka dari 2.4 menjadi 3.2<br/>Misal:<br/> /nfsserver/software/openoffice.org/intro.bmp<br/></li></ol>Sekarang kita buat simple script untuk mengerjakan semua tugas itu (atau download dari <a href='http://dl.dropbox.com/u/382552/oo3-upgrade.txt' target='_blank'>link</a> ini):<br/><br/><font face='Courier New'>#!/bin/bash<br/># where the OpenOffice.org 3.2.0 files located on NFS server<br/>NFS=/nfsserver/software/openoffice.org<br/># remove old version openoffice.org-2.4.1 (from Ubuntu 8.0.4 LTS)<br/>#apt-get -y remove openoffice.org*<br/># or use this for details<br/>apt-get -y remove openoffice.org openoffice.org-base openoffice.org-base-core openoffice.org-calc openoffice.org-common openoffice.org-core openoffice.org-draw openoffice.org-evolution openoffice.org-filter-mobiledev openoffice.org-gnome openoffice.org-gtk openoffice.org-help-en-us openoffice.org-impress openoffice.org-java-common openoffice.org-l10n-common openoffice.org-l10n-en-gb openoffice.org-l10n-en-za openoffice.org-math openoffice.org-style-human openoffice.org-writer<br/># install new version openoffice.org-3.2.0<br/>dpkg -iR $NFS/OOO320_m12_native_packed-1_en-US.9483/DEBS/<br/># disable wizard<br/>/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared $NFS/DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt<br/># use file/save system dialog<br/>cp $NFS/Common.xcu /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/<br/>chmod 444 /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu<br/># use new splash screen<br/></font><font face='Courier New'>cp -u $NFS/intro.bmp /etc/openoffice.org3/program/<br/></font><font face='Courier New'>chmod 444 /etc/openoffice.org3/intro.bmp</font><br/><font face='Courier New'># remove all old openoffice.org profiles<br/># rm -Rf /home/*/.openoffice.org*</font><br/><br/>Simpan script ini menjadi /nfsserver/software/openoffice.org/oo3-upgrade.sh. Dan untuk mengupgrade di client, cukup lakukan cara ini:<br/><br/><font face='Courier New'>sudo sh /nfsserver/software/openoffice.org/oo3-upgrade.sh</font><br/><br/><div class='zemanta-pixie'><img src='http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=9a94fbc8-1d50-8776-bb1c-d9413961c15b' alt='' class='zemanta-pixie-img'/><br/>Ok, pren. OpenOffice.org 3.2.0 rasa Ubuntu siap dinikmati :-p<br/><br/></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-47365969701423462542010-02-18T16:19:00.002+07:002010-02-18T16:20:43.209+07:00OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (2)<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">Pake OpenOffice.org 2.4.1 dari Ubuntu secara bagus terintergrasi Ubuntu 8.04 LTS. Tentunya pemaketannya udah dicustom sedemikian rupa. Sehingga bener-bener "look and feel" Ubuntu (dalam hal ini Ubuntu gunakan Gnome). Kalau kita ambil OpenOffice.org 3.2.0 dari website <a href="http://download.openoffice.org/other.html" target="_blank">OpenOffice.org</a>, ada beberapa perbedaan. Yang jelas keliatan sejak awal nih:<br /><ol><li>Splash screen<br /></li><li>Registration wizard</li><li>Icon-icon di toolbar</li><li>Ukuran icon di toolbar<br /></li><li>Kotak dialog File - Save/Open</li></ol>Dan mungkin banyak lagi. Cuman sengaja kita cek yang jelas aja nih. Yang bener-bener dirasakan perbedaan.<br /><br /><b>Splash screen</b><br /><br />Pasti tau ini kan? Splash screen dari OpenOffice.org 2.4.1 berwarna coklat. Satu tema dengan Ubuntu themes. Coba liat ini:<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxBo6WmkX-v7UMCLmnUOxPcHknpBE1J6KFgZmeh6HwmVc8xZtxawAJlbo_0q-THIwBtHFQhv1j8deFC1sRq_1FbGJB3nfKgHI9l9753R12SijOdHqe1VhOcQxwzGyGkoUnjTNOXBug1Zw/" style="max-width: 800px;" /><br /><br />Ini lokasi filenya:<br />/usr/lib/openoffice/program/openintro_ubuntu_sun.bmp<br />/usr/lib/openoffice/program/openabout_ubuntu_sun.bmp<br /><br />Sedangkan OpenOffice.org 3.2.0 yang masih original berwarna biru. Liat ini:<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivxNWgEjl5QwCdvrAi0n8X8XmxfxBlzcKt0eXLiAGKPxijIuBUvOditOLj_UaGD9LzczA-Y416sV0Rf5MdInp6CcgJDR8w_dEl7EsNCUj5JbWpD-xYS26nouGhLYViHJ3iCd4hUstOlFU/" style="max-width: 800px;" /><br /><br />Ini lokasinya:<br />/etc/openoffice.org3/program/intro.bmp<br />/etc/openoffice.org3/program/about.bmp<br /><br />Biar keliatan menyatu, ganti aja dengan versi lama. Lalu rubah aja angka 2.4 menjadi 3.2 dengan Gimp :-D<br /><br /><b>Kotak dialog File - Save/Open</b><br /><br />Setelah kita test di MIS team selama 1 minggu, lumayan bagus and nggak ktemu masalah kestabliannya. Cuman karena paket ini bukan dari repository Ubuntu, tentunya harus di configure untuk memberi kemudahan disisi client. Yang paling terasa adalah kotak dialog File -Save/Open. Kotak dialog OpenOffice.org 3.2.0 seperti berikut:<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieuGisF395GBcz7v3mOMl8rmmw7Cp-6Vx6H9u8GHeWj6JNQY1CFc-7vB7SI6xZjEf59ddd81EKzjC-t1e0GkSNABSaqPgYccqvwJChPcZJTdbsJqK9JiAWJr2XdApQocyYHMpe3zGQK1A/" style="max-width: 800px;" /><br /><br />Sedangkan OpenOffice.org 2.4.1 (original dari Ubuntu) menggunakan kotak dialog ini:<br /><br /><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQB9rtRkDdCdC5Y32SDHAqkXbuBm-fRmO1eziKXF7vEBJDmZK9s3w_ZATYfvJB7zuTw7_vJ6-FhqlQma0gL95NZ5ABjKhOOc82LN16ixwRbfoiqiDint3d_ZuLKXDeu2gSPr9dMCbHDGE/s576/open-bookmarks.png" style="max-width: 800px;" /><br /><br />Karena banyak Linux client gunakan NFS server, dan udah termount (mapping) otomatis setiap login (<a href="http://rippingthepenguin.blogspot.com/2009/03/pengganti-logon-script-di-ubuntu-linux.html" target="_blank">link</a>), tentunya kotak dialog yang lama (kotak dialog versi Gnome) akan lebih memudahkan user. Dan juga, kita nggak pernah sosialisasi folder / (slash) bla bla bla. Terlalu technical untuk user yang hanya mau klik klik klik. Jadi solusi untuk memudahkan user, ya OpenOffice.org 3.2.0 harus gunakan kotak dialog Gnome.<br /><br />Sederhana saja: dari Tools -> Options -> General, non aktifkan saja option "Use OpenOffice.org dialogs". Itu kalau per-user setting. Kalo komputernya multi user, ada baeknya di rubah di system setting. Coba buat file ini:<br /><br /><span style="font-family:Courier New;"><?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><br /><oor:component-data xmlns:oor="http://openoffice.org/2001/registry" xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" oor:name="Common" oor:package="org.openoffice.Office"><br /><node oor:name="Misc"><br /> <prop oor:name="UseSystemFileDialog" oor:type="xs:boolean"><br /> <value>true</value><br /> </prop><br /> </node></span><br /><br />Dan simpan ke dalam /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu. Kalau takut salah tulis, coba download dari dropbox gue ini: <a href="http://dl.dropbox.com/u/382552/Common.xcu" target="_blank">link</a><br /><br /><b>Registration wizard</b><br /><br />Satu hal lagi yang terasa menyebalkan adalah "Registration wizard" yang muncul untuk pertama kali penggunaan. Untuk memudahkan user, kita akan disable hal ini. Solusinya ada juga. Coba download addonnya dari <a href="http://wiki.services.openoffice.org/wiki/Documentation/Administration_Guide/Deactivating_Registration_Wizard" target="_blank">link</a> wikinya ini.<br /><br /><span style="font-family:Courier New;">/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt</span><br /><br />Ok. Sampe disini. Esok kita sambung bagian terakhirnya dari artikel ini.<br /><br /><br /><div class="zemanta-pixie"><img src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=d4219140-c67f-86ca-bd05-930f1edbe0c7" alt="" class="zemanta-pixie-img" /></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-2673469744057715442010-02-17T09:11:00.002+07:002010-02-17T14:01:02.120+07:00OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (1)<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">Di sini sebagaian user mulai gunakan Ms.Office 2003. Karena desakan dari luar, beberapa user dari group itu, harus di upgrade ke Ms.Office 2007. Cuman sedikit sih. Nggak sampe puluhan. Terutama dalam hal ini pengguna notebook pribadi. Sedangkan sebagaian besar menggunakan OpenOffice.org. Baik Linux client (Ubuntu 8.04 LTS) masih gunakan OpenOffice.org 2.4.1 dan sebagaian Windows user gunakan OpenOffice.org 3.0. Jadi bisa dibayangkan tuh dalam network kita ada:<br /><div align="left"><ol><li>Ms.Office 2007 SP2</li><li>Ms.Office 2003 SP3</li><li>OpenOffice.org 2.4.1 (for Linux bawaan Ubuntu 8.04 LTS)</li><li>OpenOffice.org 3.0 for Windows</li></ol></div>Karena pertukaran dokumen dalam network sangat besar, bisa dikata faktor kompatibilitas dokumen adalah hal yang menentukan. Dan seperti biasa, karena banyak pihak (terutama diluar office kita) yang gunakan Ms.Office 2007 sebagai patokan, tentunya ini jadi tuntutan semua user untuk dapat membukanya. Mereka maunya membuka dokumen dari Ms.Office 2007 sesempurna mungkin. Nah loh :-D<br /><br />Sebenernya gue udah nguber hal ini ke repository "Ubuntu Backports" . Sayangnya Canonical gunakan policy yang beda untuk hal ini. Ubuntu LTS hanya kasih update security saja (3 tahun untuk versi desktopnya dan 5 tahun untuk versi server). Dan OpenOffice.org adalah paket yang lumayan komplek untuk masuk ke "update security". Akhirnya... tak ada update official OpenOffice.org versi terbaru untuk LTS. Terus terang gue kecewa. Tapi itulah pertimbangan mereka. Padahal untuk keperluan kerja sehari-hari, OpenOffice.org versi terakhir adalah paket yang vital untuk tetap menjaga kompatibilitas dengan Ms.Office.<br /><br />Emang sih ada PPA openoffice-pkgs di Launchpad. Tapi udah nggak support Ubuntu 8.04 LTS. Lagian gue coba ketemu beberapa bug yang bener-bener parah. Makanya gue lebih suka upgrade official dari Canonical yang tentunya akan lebih stabil. OK, lupain deh :-D Jadi solusi satu-satunya gunakan DEB paket OpenOffice.org dari website OpenOffice.org.<br /><br />Pertimbangan laen lagi, support ke versi berikutnya dari Ubuntu 10.04 LTS yang bakal di release bulan April 2010. Setelah baca "new features" dari versi terakhir, sepertinya OpenOffice.org 3.2.0 lumayan bagus menghandle Ms.Office dokumen. Pivot table dari Ms.Office file bisa dibuka. File Ms.office berpassword juga bisa dihandle. Dan laen sebagainya yang gue rasa akan sangat bagus untuk semua client. Yang mana akhirnya, Ubuntu client lama (8.04 LTS) dan baru (10.04 LTS) nantinya gunakan versi yang sama.<br /><br />Setelah install manual di desktop gue (Ubuntu 8.04 LTS), OpenOffice.org 3.2.0 sepertinya layak dipake semua client. Baek yang gunakan Linux maupun gunakan Windows. So.. langkah berikutnya adalah, membuat script yang bisa menyederhanakan proses upgrade OpenOffice.org di Linux client. Tunggu aja deh.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><div class="zemanta-pixie"><img src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=8dae4f82-f694-8c5d-82b1-03b0e04703ba" alt="" class="zemanta-pixie-img" /></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-17875499835836731142009-12-23T07:31:00.002+07:002009-12-23T07:31:49.148+07:00Firestarter dan openVPN client<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">Notebook gue pake firewall instant. Tentunya pake Firestarter aja. Tinggal klik klik klik udah ready secure firewall untuk personal. Dan langsung ready di gunakan. Keren bukan? Sapa bilang linux susah??? :-D<br /><br />Sekarang giliran VPN-nya. Karena kebutuhan personal jadi meninggi, gue pake ADSL. Lumayan kenceng. Tapi ente tau sendiri deh. Kerjaan di network terpisah, tentu jadi ribet. Terutama kalo mau mengakses client dan server internal office nggak semudah dulu. Sekarang notebook gue di luar network office. Jadi VPN sangat menunjang banget.<br /><br />Setelah setting openVPN di network-manager, dan berhasil koneksi ke VPN server office. Rupanya nggak ada hasil real. Bener koneksi, tapi ping ke server office nggak berhasil. Ternyata Firestarter belum ndukung VPN client. Komunikasi VPN-nya jadi ditolak. Setelah cek sana-sini, akhirnya nemu solusi simple aja.<br /><br />Nggak perlu rubah setting GUI di Firestarter. Cukup jalankan ini saja:<br /><br /><span style="font-family:Courier New;">sudo echo "iptables -A INPUT -i tun+ -j ACCEPT" >> /etc/firestarter/user-post<br />sudo echo "iptables -A OUTPUT -o tun+ -j ACCEPT" >> /etc/firestarter/user-post</span><br /><br />Lalu restart service Firestarter:<br /><span style="font-family:Courier New;"><br />sudo service firestarter restart</span><br /><br />Coba lagi udah ok sekarang.<br /><br /><br /><div class="zemanta-pixie"><img src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=71901994-e244-8ddf-9bf7-8493286ade7c" alt="" class="zemanta-pixie-img" /></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-27214904914237652522009-12-15T07:22:00.004+07:002009-12-15T12:43:44.810+07:00Buat system yang tahan virus<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">Bukan masalah Linux. Tapi network dengan banyak OS, disini kelihatan manfaat Linux dan kehandalannya terhadap virus. Dan karena network gue disini ada banyak juga Windows client, jadi akan keliahatan deh gemana gue menghandle ke duanya. Eh 3 deh. Mac OS juga ada 2 notebook client :-D<br /><br />Sebenernya nggak susah sih bikin sistem yang tahan virus. Asal kita tau sumbernya dari mana, lalu kita tahan atau bentengi disitu. At least, umumnya saat ini ada 3 sumber yang plaing sering jadi penyebaran virus (umumnya berefek pada Windows client):<br /><ul><li>Email</li><li>Web</li><li>USB flashdrive</li></ul>Dari ke 3 nya sumber diatas, mungkin paling simple di bagi lagi jadi 2 aja:<br /><ul><li>External/Internet (Email dan web)</li><li>Internal (USB flashdrive dan network local)<br /></li></ul>OK. Sekarang hal ini akan kita pilah lagi lebih jauh.<br /><br />Pertahanan disisi Server<br /><ol><li>Virus dari web: usahakan buat proxy server (squid misalnya) dan kawinkan dengan antivirus (HAVP+clamav). Sehingga semua web request akan di scan dengan antivirus terlebih dulu.</li><li>Virus dari email: usahakan buat mail server (postfix misalnya) dan kawinkan dengan antivirus juga antispam (amavis+clamav+spamassin)</li><li>Gateway pake firewall: Tutup semua port!!! Dan buka yang diperlukan saja. Kalo ada penggunaan mail server diluar office, ada baeknya di intercept dengan antivirus.<br /></li></ol>Dari ke 3 hal diatas, berusahalan untuk memblok file2 versi M$ yang beresiko bervirus (EXE, COM, PIF, SCR, dll). Restriction ini lumayan ketat emang. Tapi akan sangat bermanfaat mengurangi kerja server dan antivirusnya. Karena tanpa banyak pertimbangan, file2 yang beresiko itu langsung di TOLAK !!!<br /><br />Pertahanan disisi Client<br /><br />Linux client<br /><ol><li>Jangan gunakan root (atau level root/administrator). Berilah user level aja. Semua software di Linux bisa jalan dengan user level saja. It's perfect ;-)<br /></li><li>Always update system. Kalo sudah mulai banyak Linux client, kalo perlu sediakan repo sendiri. Jadi updatenya lebih cepet.<br /></li><li>Hindari penggunaan Wine !!!</li></ol>Windows client (more complicated)<br /><ol><li>Jangan gunakan administrator (atau level poweruser/administrator) untuk kerja sehari-hari. Terus terang hal ini rumit di Windows. Karena banyak skali software yang hanya berfungsi jika running dengan level administrator. Tapi .... itu bukan pilihan. Alias harus dihindari !!! :-p<br />Kalo software nggak mau jalan di level user, coba gunakan utility <a href="http://www.steelsonic.com/steelrunas.htm" target="_blank">Steel RunAs</a>. User tetep harus kerja di level user, dan software bisa running dengan level admin. No choice on Windows. Paling nggak, virus/spyware/trojan nggak bisa langsung terintall lagi (karena user kan nggak pake level admin lagi) :-p<br /></li><li>Disable autorun/autoplay di setiap computer. Ini akan kurangin virus dari USB flashdrive. Coba gunakan software <a href="http://www.pandasecurity.com/homeusers/downloads/usbvaccine/" target="_blank">USBVaccine</a> untuk hal ini.</li><li>Windows update penting banget. Kalo mulai banyak Windows client, saatnya mikirin bikin WSUS server sendiri. Keuntungannya, loe bisa pantau mana client yang update and mana yang nggak mau update (alias ngambek). Windows client yan nggak terupdate, beresko jadi zombie. Ini paling gampang tertular virus via network (seperti conficker) !!!<br /></li><li>Install antivirus di semua Windows client. Dan harus selalu update juga. Kalo mulai banyak Windows client, saatnya mikirin antivirus server sendiri.<br /></li></ol>Gak jamin 100% Windows akan aman dr virus. Tapi cara ini bisa memberikan hasil nyata. Udah lebih 1 tahun disini gak ada virus yg lolos ;-)<br /><br />Oya, kebutuhan network bisa beda. Dan solusi bisa disesuaikan lagi. Itupun kita harus slalu mempelajari virus dan antivirusnya. Kalo ada perkembangan baru, sistem kita harus disesuaikan untuk mengcover hal terbaru itu.<br /><br />OK, pren. Good luck.<br /><br /><br /></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-87155114453861963822009-10-31T11:29:00.001+07:002009-10-31T11:30:19.603+07:00Beresin Usplash yang nggak berfungsi<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">Notebook bos mendadak di kirim ke ruangan gue. Nggak ada yang aneh sih. Ternyata dia nggak terima gara-gara proses booting Ubuntu 9.04 muncul text. Rupanya booting graphicnya nggak berfungsi. Nggak jelas awalnya gemana, tapi dia mau proses booting ke GUI lagi.<br /><br />Problemnya di Usplash. Abis booting dengan serentetan text, setelah itu muncul menu login Gnome (GDM). Jadi sebenernya bukan problem yang gede. Cuman namanya user baru, maunya booting Ubuntu harus pake GUI semua. OK lah. Gue coba beresin hal ini.<br /><br />Setelah obok-obok internet, ternyata hal ini nggak rumit diselesaikan. Coba ikutin aja cara ini:<br /><ol><li>Pastikan Ubuntu telah terupdate dengan baek.</li><li>Lakukan ini di terminal:<br /><br /><span style="font-family:Courier New;">sudo blkid</span><br /><br /></li><li>Cek isi file /etc/fstab dan pastikan "swap" menggunakan UUID yang sama dari hasil no.2 di atas.</li><li>Cek isi files /etc/initramfs-tools/conf.d/resume dan pastikan menggunakan UUID yang sama dari hasil no.2 di atas.</li><li>Update initrd.img file dengan cara:<br /><br /><span style="font-family:Courier New;">sudo update-initramfs -u</span><br /><br /></li><li>Terakhir restart Ubuntu untuk tau hasilnya.</li></ol>Goodluck, pren<br /><br /><div class="zemanta-pixie"><img src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=b4307152-e4a6-8876-830d-1e5684f7e469" alt="" class="zemanta-pixie-img" /></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-73761369779196216742009-09-19T09:54:00.001+07:002009-09-19T09:56:06.717+07:00Happy Iedul Fitri 1430H<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>Faith makes all things possible. Hope makes all things work. Love makes all things beautiful. May you have all of the three. Happy Iedul Fitri 1430H. Mohon maaf lahir & batin yah semuanya ...<br/><br/><div class='zemanta-pixie'><img src='http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=c113d710-e190-8c40-b6c8-3d9a091ed15e' alt='' class='zemanta-pixie-img'/></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-47408735630522720402009-09-08T14:37:00.001+07:002009-09-08T14:37:11.440+07:00Change password via web<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>Setelah kirim ke semua user tentang keharusan ganti password setiap 100 hari dan juga cara ganti password di Linux client maupun di Windows client (join domain), muncul beberapa komplain. Pengguna notebook yang umumnya menggunakan Windows tidak bisa melakukan pergantian password. Hal ini dikarenakan Windows OS tidak join di domain Samba.<br/><br/>Selain hal itu, pengguna notebook (karena tidak join domain) tidak akan mendapatkan menu pergantian password secara otomatis. Tapi mereka bisa menikmati reminder via email kalo passwordnya mau expired. Cek artikel gue sebelum ini.<br/><br/>Waktunya obok-obok internet. Akhirnya dapat solusi yang paling mudah. Yaitu pergantian password via web. Dan gue bisa nemukan <a href='http://ilya-evseev.narod.ru/posix/webldappasswd/' target='_blank'>webldappasswd</a> untuk keperluan ini. Program yang simple banget tuh. Dan emang mungil juga ukurannya.<br/><br/>Cukup install apache dan php5 di server tempat LDAP server berada. Extract file webldappasswd_20060329.tar.gz ke dalam directory /var/www. Selanjutnya edit file ldap.php dan rubah 2 parameternya:<br/><br/>$ldapPasswd = '/usr/bin/ldappasswd';<br/>$ldapFullUsername = "uid=$userLogin,ou=Users,dc=mydomain,dc=com";<br/><br/>Yang belon ada file "/usr/bin/ldappasswd", silakan install paket ldap-utils dari repo. Selanjutnya tinggal arahin browser ke alamat:<br/><br/>http://myldap.mydomain.com/webldappasswd<br/><br/>Sekarang semua client bisa ganti password dengan leluasa.<br/><br/><br/><div class='zemanta-pixie'><img src='http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=1ffbae91-a686-86fb-8306-e60b972ac0d7' alt='' class='zemanta-pixie-img'/></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-3309165999007260512009-08-31T11:25:00.001+07:002009-08-31T11:25:05.830+07:00Password reminder<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>Gue mau menerapkan rutinitas ganti password. Dan ini penting di network gue. Karena sebelumnya dengan netware server, semua user diberi blank password. Dan bertahun-tahun nggak pernah diganti. Aneh kan? Tapi itulah yang terjadi. Dan itu kecurigaan gue kenapa mail server lama pernah di obok2 orang dari internet.<br/><br/>User akan langsung menikmati proses pergantian password. Setiap 100 hari, baek client Windows maupun Linux akan langsung disodorin proses ganti password. Dan ini nggak jadi masalah. <br/><br/>Problemnya user suka lupa saja. Setelah weekend atau beberapa libur dari kerja, ternyata accountnya udah nggak bisa dipake lagi. Alias sudah non aktif karena lupa ganti password. Dan seperti biasa mereka akan lapor ke MIS untuk bantu di resetin password.<br/><br/>Dari beberapa solusi bagus, akhirnya gue pilih password reminder. Sekitar 28 hari sebelum passwordnya expired, email peringatan akan langsung terkirim ke mailbox mereka. Dan ini lebih gampang ngeceknya. Karena kita sebagai admin juga dapat list user yang passwordnya bakal expire atau udah expire setiap minggunya.<br/><br/>Cukup gunakan software <a href='http://devel.dob.sk/passwd_exp/' target='_blank'>passwd_exp</a> untuk melakukannya. Karena mail server udah tersambung ke LDAP server, akhirnya gue install di mail server. Tinggal compile dan install "Text-Tokenizer" dari website yang sama, lalu compile dan install "passwd_exp" juga.<br/><br/><font face='Courier New'>tar zxvf Text-Tokenizer-0.4.2.tar.gz<br/>cd Text-Tokenizer-0.4.2<br/>perl Makefile.PL<br/> make<br/> make test<br/> make install<br/><br/>tar zxvf passwd_exp-1.2.10.tar.gz<br/>cd passwd_exp-1.2.10<br/> ./configure<br/> make<br/>make install</font> <br/><br/>Software ini langsung menginstall scheduler di cron. Secara harian akan check password yang hampir expired (minimal 28 hari sebelumnya). Dan mingguan akan check semua user dan listnya dikirim ke administrator. Configure aja di passwd_exp.conf.<br/><br/><font face='Courier New'>/usr/local/etc/passwd_exp/passwd_exp.conf:</font><br/><font face='Courier New'> module = shadow.linux<br/> module opt[getent] = 1<br/> module opt[host] = myserver.mydomain.com<br/> module opt[shell] = 1<br/> module opt[uid_min] = 30000<br/> module opt[uid_max] = 40000</font><br/><br/>Untuk check manually di console, cukup lakukan perintah ini:<br/><br/><font face='Courier New'># passwd_exp -l</font><br/><br/><br/><br/><div class='zemanta-pixie'><img src='http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=a3e7b966-14a3-8138-928a-e9dd02662e1b' alt='' class='zemanta-pixie-img'/></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-55691471639292742442009-08-19T09:54:00.001+07:002009-08-19T09:54:35.900+07:00Netbook Acer Aspire 1810T<div xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml'>Anaknya si bos mendadak hari ini bawa barang baru. Saat gue lagi sibuk-sibuknya nyiapin audit salah satu buyer gede. Tanpa babibu langsung minta Vistanya diresize dan sebagaian besar harddisknya harus pake Ubuntu. Alasannya simple aja. Untuk download movie dari internet. Kalo pake Linux, kan nggak ribet sama virusnya.<br/><br/>Ini barang baru. Sepertinya Acer baru launch bulan kemaren. Jadi tentunya agak ribet juga. Pasti banyak kendala. Itulah sebabnya gue minta diundur 1 minggu. Karena proses audit harus gue perhatiin. Tapi gitu deh. Karena anaknya bos, masih juga bersikeran harus kelar hari itu juga. Duh :-(<br/><br/>Antara notebook or netbook, bener-bener nggak jelas. Tapi yang gue baca lebih banyak disebut netbook. Mungkin karena nggak pake CD/DVD drive kalee. Jadi gue coba install Ubuntu Netbook Remix (UNR) 9.01 aja.<br/><br/><b>Installasi</b><br/><br/>Pake USB flashdrive 1GB tentunya. Cukup install software USB Image Writer (usb-imagewriter) yang ada di repo Jaunty. Ato bisa juga diambil dr sini:<br/><br/><a href='https://launchpad.net/%7Eogra/+archive/ppa' target='_blank'><font face='Courier New'>https://launchpad.net/~ogra/+archive/ppa</font></a><br/><br/>Kalo pake cara traditional, bisa juga. Nggak perlu software tadi:<br/><br/><font face='Courier New'>unmount /dev/sdb1<br/>dd if=/home/lutfi/Download/iso/ubuntu/Ubuntu-9.04/ubuntu-9.04-netbook-remix-i386.img of=/dev/sdb1 bs=1M</font><br/><br/>Pastiin netbook booting dari USB. Berikutnya UNR akan muncul dan siap install. Nggak bedalah ama install Ubuntu LiveCD. Dan proses installnya jalan mulus. Nggak ada masalah.<br/><br/><b>Booting<br/></b><br/>Proses booting pertama kali tanpa USB, macet di jalan. Sepertinya error ada masalah sama harddisk. Jadi kemungkinan besar problem driver dr SATA controlernya. Karena susah dapet info dari internet tentang netbook model ini, ya akhirnya check lebih jauh netbook Acer model-model laennya. Akhirnya ketemu juga.<br/><br/>Tambahkan parameter ini di kernel untuk booting:<br/><font face='Courier New'><br/>libata.noacpi=1<br/></font><br/>Kalo nggak tau caranya, coba booting lagi pake USB tadi, mount harddisk netboot ke /mnt dan edit menu grubnya. Tambahkan parameter itu di file /mnt/boot/grub/menu.lst pada 2 baris ini:<br/><br/># defoptions=quiet splash<br/># altoptions=(recovery mode) single<br/><br/>Rubahlah jadi seperti ini:<br/><br/># defoptions=quiet splash libata.noacpi=1<br/># altoptions=(recovery mode) single libata.noacpi=1<br/><br/>Simpan dan akhiri dengan:<br/><br/><font face='Courier New'>chroot /mnt<br/>sudo update-grub</font><br/><br/>Setelah restart dan booting dari harddisk netbook, problem tadi udah hilang.<br/><br/><b>LAN<br/><br/></b>Pertama kali, gue pilih menu recovery. Jadi masuk ke prompt saja. Masalah baru muncul karena NIC nggak terdeteksi. Wireless sih OK. Buktinya di LiveCD normal. Tapi rupanya NIC nggak langsung online. Jadi gue harus beresin yang ini dulu.<br/><br/>Berikut ini hasil lspci dan lsusb:<br/><pre wrap=''><font face="Courier New">$ lspci <br />00:00.0 Host bridge: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset Memory<br />Controller Hub (rev 07)<br />00:02.0 VGA compatible controller: Intel Corporation Mobile 4 Series<br />Chipset Integrated Graphics Controller (rev 07)<br />00:02.1 Display controller: Intel Corporation Mobile 4 Series Chipset<br />Integrated Graphics Controller (rev 07)<br />00:1a.0 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI<br />Controller #4 (rev 03)<br />00:1a.7 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB2 EHCI<br />Controller #2 (rev 03)<br />00:1b.0 Audio device: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) HD Audio<br />Controller (rev 03)<br />00:1c.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port<br />1 (rev 03)<br />00:1c.3 PCI bridge: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) PCI Express Port<br />4 (rev 03)<br />00:1d.0 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI<br />Controller #1 (rev 03)<br />00:1d.1 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI<br />Controller #2 (rev 03)<br />00:1d.2 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB UHCI<br />Controller #3 (rev 03)<br />00:1d.7 USB Controller: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) USB2 EHCI<br />Controller #1 (rev 03)<br />00:1e.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801 Mobile PCI Bridge (rev 93)<br />00:1f.0 ISA bridge: Intel Corporation ICH9M-E LPC Interface Controller (rev<br />03)<br />00:1f.2 SATA controller: Intel Corporation ICH9M/M-E SATA AHCI Controller<br />(rev 03)<br />00:1f.3 SMBus: Intel Corporation 82801I (ICH9 Family) SMBus Controller (rev<br />03)<br />01:00.0 Ethernet controller: Attansic Technology Corp. Device 1063 (rev c0)<br />02:00.0 Network controller: Intel Corporation Wireless WiFi Link 5100<br /><br />$ lsusb <br />Bus 002 Device 002: ID 04f2:b175 Chicony Electronics Co., Ltd <br />Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub<br />Bus 006 Device 002: ID 0a5c:2151 Broadcom Corp. <br />Bus 006 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub<br />Bus 005 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub<br />Bus 004 Device 002: ID 1b1a:0000 <br />Bus 004 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub<br />Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub<br />Bus 003 Device 001: ID 1d6b:0001 Linux Foundation 1.1 root hub</font><br /></pre> Setelah googling tentang "Ethernet controller: Attansic Technology Corp", driver bisa didownload dari:<br/><br/><a href='http://partner.atheros.com/Drivers.aspx' target='_blank'>http://partner.atheros.com/Drivers.aspx</a><br/><br/>Pilih "R81Family Linux Driver". Setelah salin ke /usr/local/src. Install pake ini:<br/><br/><font face='Courier New'>cd /usr/local/src<br/>tar zxvf AR81Family-linux-v1.0.0.10.tar.gz<br/>make<br/>make install</font><br/><br/>Reboot lagi dan pilih recovery mode lagi. Sekarang NIC dan berfungsi.<br/><br/><b>GUI<br/><br/></b>Berikutnya muncul masalah GUI. Muncul GDM, tapi nggak bisa login. Setelah cari di Internet, sepertinya ini masalah driver VGA Intel. Jadi gue reboot lagi, dan masuk recovery mode. Well... VGA driver Intel di Jaunty emang bermasalah. Jadi versi updatenya akan lebih bagus digunakan. Bisa dicoba link ini:<br/><br/><a href='http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1130582' target='_blank'>http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1130582</a><br/><br/>Rupanya harus gunakan PPA yang ini:<br/><br/><a href='https://launchpad.net/%7Eubuntu-x-swat/+archive/x-updates/' target='_blank'>https://launchpad.net/~ubuntu-x-swat/+archive/x-updates/</a><br/><br/>Setelah dapat update VGA driver Intel terbaru dan update semua package, sehabis booting langsung bisa menikmati desktop UNR. <br/><br/><b>Laen-laen</b><br/><br/>Karena nggak terlalu fokus, gue cek sepintas aja. Webcam langsung OK. Card reader juga OK. Wireless OK. Compiz + Emerald juga OK. <br/><br/>Goodluck, pren<br/><br/><br/><br/><div class='zemanta-pixie'><img src='http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=b419311d-b2ae-898a-97a1-193ed1415717' alt='' class='zemanta-pixie-img'/></div></div>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-35185640184669367022009-08-08T13:50:00.001+07:002009-08-08T13:51:47.927+07:00NIC Realtek error failed -16Hari ini ada satu client yang mendadak komputernya nggak berfungsi. Sama salah seorang MIS diganti sama CPU yang laen. Harddisk Linuxnya di pindah ke CPU yang ini. Tapi mereka minta bantuan. Kenapa networknya jadi nggak berfungsi? Yah... waktunya ajarin cara trace masalah nih.<br /><br />Paling nggak kita harus tau apa merk network card yang dipake. Mungkin cara yang paling simple ini:<br /><br /><span style="font-family: courier new;">lspci</span><br /><br />Nih hasilnya.<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family: courier new;">00:00.0 Host bridge: Advanced Micro Devices [AMD] AMD-751 [Irongate] System Controller (rev 25)</span><br /><span style="font-family: courier new;">00:01.0 PCI bridge: Advanced Micro Devices [AMD] AMD-751 [Irongate] AGP Bridge (rev 01)</span><br /><span style="font-family: courier new;">00:07.0 ISA bridge: Advanced Micro Devices [AMD] AMD-756 [Viper] ISA (rev 01)</span><br /><span style="font-family: courier new;">00:07.1 IDE interface: Advanced Micro Devices [AMD] AMD-756 [Viper] IDE (rev 07)</span><br /><span style="font-family: courier new;">00:07.3 Bridge: Advanced Micro Devices [AMD] AMD-756 [Viper] ACPI (rev 03)</span><br /><span style="font-family: courier new;">00:07.4 USB Controller: Advanced Micro Devices [AMD] AMD-756 [Viper] USB (rev 06)</span><br /><span style="font-family: courier new;">00:09.0 Ethernet controller: D-Link System Inc RTL8139 Ethernet (rev 10)</span><br /><span style="font-family: courier new;">01:05.0 VGA compatible controller: Trident Microsystems CyberBlade/XP (rev 63)</span></span><br /><br />Jelas tuh "Ethernet controller" pake chip Realtek (RTL8139). Dan kebanyakan di sini emang gunakan network card dengan chip yang sama. Jadi gue trace lebih jauh kenapa gagal. Simple aja. Gunakan "dmesg" dengan filter keyword "ethernet" atau nama modulnya "8139too" kalo emang kita tau nama modulnya.<br /><br /><span style="font-family: courier new;">dmesg | grep 8139too</span><br /><br />Ternyata dapat error ini:<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family: courier new;">Aug 7 22:05:27 hostname kernel: [ 26.707978] 8139too Fast Ethernet driver 0.9.28</span><br /><span style="font-family: courier new;">Aug 7 22:05:27 hostname kernel: [ 26.708596] 8139too: probe of 0000:00:09.0 failed with error -16</span></span><br /><br />Rupanya motherboard kuno ini nggak bagus. Setelah obok-obok internet gunakan Google, ketemu solusi. Tambahkan option "pnpbios=off pnpacpi=off" sebagai parameter kernel.<br /><br />OK. Mari kita coba. Nggak rumit juga. Edit menu grub dengan cara ini:<br /><br /><span style="font-family: courier new;">sudo nano /boot/grub/menu.lst</span><br /><br />Cari baris ini:<br /><br /><span style="font-family: courier new;"># defoptions=quiet splash</span><br /><br />Dan tambahin dengan parameter tadi.<br /><br /><span style="font-family: courier new;"># defoptions=quiet splash pnpbios=off pnpacpi=off</span><br /><br />Save dan lakukan upgrade Grub dengan cara ini.<br /><br /><span style="font-family: courier new;">sudo update-grub</span><br /><br />Success, pren. Abis restart langsung ke network tanpa masalah.Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8610573757873226427.post-78615086196056781272009-08-02T08:39:00.004+07:002009-08-02T08:50:38.722+07:00Group mail lokal dan mailbox lokal (2)Kalo artikel sebelumnya udah ngebatesin group mail agar terproteksi dari luar, sekarang adalah lanjutannya. Gemana ngebatesin user (atau mailbox tertentu) hanya bisa kirim ke domain milik kita. Jadi disini, Postfix gunakan pendekatan 2 arah. Group mail atau mailbox kita batesin terima email dari luar, dan juga kita batesin supaya tidak bisa kirim email ke luar.<br /><br />Kalo artikel sebelumnya, hanya butuhkan class untuk ngebatesin terima email dari luar, sekarang lengkapin aja dengan class ke 2 untuk ngebatesin user kirim email ke domain selain milik kita.<br /><br /><span style="font-family:Courier New;">/etc/postfix/main.cf:<br />smtpd_restriction_classes = local_only,local_user<br /># restrict mailbox from receiving email from outside<br />local_only = permit_mynetworks, permit_sasl_authenticated, reject<br /># restric mailbox for sending email to outside<br />local_user = check_recipient_access hash:/etc/postfix/maps/local_domain, reject<br /><br />smtpd_client_restrictions =<br /> check_sender_access regexp:/etc/postfix/maps/internal_user,<br /> permit_mynetworks,<br /> permit<br /><br />smtpd_recipient_restrictions =<br /> check_recipient_access regexp:/etc/postfix/maps/internal_only,<br /> ...<br /><span style="font-family:arial;"><br /><span style="font-family:serif;">Lalu definisikan group mail dan mailbox yang mau dibatesin terima email dari luar.</span></span><br /><br /><span style="font-family:Courier New;">/etc/postfix/maps/internal_only:<br /># Local group mail here<br />/^everyone@(my\.domain|my\.domain2|my\.domain3)$/ local_only<br /></span><span style="font-family:Courier New;"> # Local user here<br /></span><span style="font-family:Courier New;"> /^user1@(my\.domain|my\.domain2|my\.domain3)$/ local_only</span><br /><span style="font-family:Courier New;"> /^user2@(my\.domain|my\.domain2|my\.domain3)$/ local_only</span><br /><span style="font-family:Courier New;"> ...</span><br /><br /><span style="font-family:serif;">Juga definisikan mailbox yang mau dibatesin kirim email hanya ke domain kita.</span><br /><br /><span style="font-family:Courier New;">/etc/postfix/maps/internal_user:<br /></span><span style="font-family:Courier New;"># Local user here<br /></span><span style="font-family:Courier New;"> /^user1@(my\.domain|my\.domain2|my\.domain3)$/ local_user</span><br /><span style="font-family:Courier New;"> /^user2@(my\.domain|my\.domain2|my\.domain3)$/ local_user</span><br /><span style="font-family:Courier New;"> ...</span><br /><br /><span style="font-family:serif;">Dan ini list dari domain kita.</span><br /><br />/etc/postfix/maps/local_domain:<br />my.domain OK<br />my.domain2 OK<br />my.domain3 OK<br />...<br /><br /><span style="font-family:serif;">Done, pren.</span><br /><br /></span>Pengurushttp://www.blogger.com/profile/01646612945687339643noreply@blogger.com0