22 Februari 2010

Goodbye Thailand

Hi pren. Rasanya udah genep deh disini. Semua udah gue rombak total disini. Dan semuanya udah gue share ke company ini. Dan system juga udah jalan tanpa perlu ributin gue lagi. MIS udah pada canggih nih. Jadi udah bisa gue tinggal kabur :-D

Setelah genap 2 tahun di sini, rasanya pengen balek ke Indo nih. Belun tahu gemana arah ke depan. Tapi rasanya pengen bisnis sama keluarga. Atau mungkin buka bisnis sendiri sebagai konsultan IT juga. Gemana? Ada yang companynya mau gue support? :-D

OK Deh. Gue blon tahu apa blog ini bakal lanjut ato kagak. Tapi yang pasti, sampe ketemu di Indo yah. Nggak tau nih. Bakal mangkal di Jakarta, Semarang atau Surabaya. Gue blon ambil keputusan untuk itu. Sekarang, gue yang butuh masukan dari pembaca blog gue. Atau mungkin ada yang namarin tempat untuk gue :-D

Goodluck for me

19 Februari 2010

OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (3)

Karena ada banyak skali client, harus dibikin script untuk memudahkan pihak MIS mengupgradenya. Dan kita udah gunakan NFS server. Jadi semuanya cukup disimpan di NFS server. Folder letak OpenOffice.org di NFS server, dalam hal ini kita udah mount (mapping) ke /nfsserver/software/openoffice.org.
  1. Siapin DEB format dari OpenOffice.org 3.2.0
    Download saja dari link ini dan dan extract ke folder itu
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/OOO320_m12_native_packed-1_en-US.9483/
  2. Siapain addon "disable registration wizard" dari link ini dan simpan di folder yang sama
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt
  3. Buat file Common.xcu atau download aja dari dropbox gue ini: link
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/Common.xcu
  4. Jangan lupa splash screen versi warna coklat yang udah berganti angka dari 2.4 menjadi 3.2
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/intro.bmp
Sekarang kita buat simple script untuk mengerjakan semua tugas itu (atau download dari link ini):

#!/bin/bash
# where the OpenOffice.org 3.2.0 files located on NFS server
NFS=/nfsserver/software/openoffice.org
# remove old version openoffice.org-2.4.1 (from Ubuntu 8.0.4 LTS)
#apt-get -y remove openoffice.org*
# or use this for details
apt-get -y remove openoffice.org openoffice.org-base openoffice.org-base-core openoffice.org-calc openoffice.org-common openoffice.org-core openoffice.org-draw openoffice.org-evolution openoffice.org-filter-mobiledev openoffice.org-gnome openoffice.org-gtk openoffice.org-help-en-us openoffice.org-impress openoffice.org-java-common openoffice.org-l10n-common openoffice.org-l10n-en-gb openoffice.org-l10n-en-za openoffice.org-math openoffice.org-style-human openoffice.org-writer
# install new version openoffice.org-3.2.0
dpkg -iR $NFS/OOO320_m12_native_packed-1_en-US.9483/DEBS/
# disable wizard
/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared $NFS/DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt
# use file/save system dialog
cp $NFS/Common.xcu /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/
chmod 444 /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu
# use new splash screen
cp -u $NFS/intro.bmp /etc/openoffice.org3/program/
chmod 444 /etc/openoffice.org3/intro.bmp
# remove all old openoffice.org profiles
# rm -Rf /home/*/.openoffice.org*


Simpan script ini menjadi /nfsserver/software/openoffice.org/oo3-upgrade.sh. Dan untuk mengupgrade di client, cukup lakukan cara ini:

sudo sh /nfsserver/software/openoffice.org/oo3-upgrade.sh


Ok, pren. OpenOffice.org 3.2.0 rasa Ubuntu siap dinikmati :-p

18 Februari 2010

OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (2)

Pake OpenOffice.org 2.4.1 dari Ubuntu secara bagus terintergrasi Ubuntu 8.04 LTS. Tentunya pemaketannya udah dicustom sedemikian rupa. Sehingga bener-bener "look and feel" Ubuntu (dalam hal ini Ubuntu gunakan Gnome). Kalau kita ambil OpenOffice.org 3.2.0 dari website OpenOffice.org, ada beberapa perbedaan. Yang jelas keliatan sejak awal nih:
  1. Splash screen
  2. Registration wizard
  3. Icon-icon di toolbar
  4. Ukuran icon di toolbar
  5. Kotak dialog File - Save/Open
Dan mungkin banyak lagi. Cuman sengaja kita cek yang jelas aja nih. Yang bener-bener dirasakan perbedaan.

Splash screen

Pasti tau ini kan? Splash screen dari OpenOffice.org 2.4.1 berwarna coklat. Satu tema dengan Ubuntu themes. Coba liat ini:



Ini lokasi filenya:
/usr/lib/openoffice/program/openintro_ubuntu_sun.bmp
/usr/lib/openoffice/program/openabout_ubuntu_sun.bmp

Sedangkan OpenOffice.org 3.2.0 yang masih original berwarna biru. Liat ini:



Ini lokasinya:
/etc/openoffice.org3/program/intro.bmp
/etc/openoffice.org3/program/about.bmp

Biar keliatan menyatu, ganti aja dengan versi lama. Lalu rubah aja angka 2.4 menjadi 3.2 dengan Gimp :-D

Kotak dialog File - Save/Open

Setelah kita test di MIS team selama 1 minggu, lumayan bagus and nggak ktemu masalah kestabliannya. Cuman karena paket ini bukan dari repository Ubuntu, tentunya harus di configure untuk memberi kemudahan disisi client. Yang paling terasa adalah kotak dialog File -Save/Open. Kotak dialog OpenOffice.org 3.2.0 seperti berikut:



Sedangkan OpenOffice.org 2.4.1 (original dari Ubuntu) menggunakan kotak dialog ini:



Karena banyak Linux client gunakan NFS server, dan udah termount (mapping) otomatis setiap login (link), tentunya kotak dialog yang lama (kotak dialog versi Gnome) akan lebih memudahkan user. Dan juga, kita nggak pernah sosialisasi folder / (slash) bla bla bla. Terlalu technical untuk user yang hanya mau klik klik klik. Jadi solusi untuk memudahkan user, ya OpenOffice.org 3.2.0 harus gunakan kotak dialog Gnome.

Sederhana saja: dari Tools -> Options -> General, non aktifkan saja option "Use OpenOffice.org dialogs". Itu kalau per-user setting. Kalo komputernya multi user, ada baeknya di rubah di system setting. Coba buat file ini:

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<oor:component-data xmlns:oor="http://openoffice.org/2001/registry" xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" oor:name="Common" oor:package="org.openoffice.Office">
<node oor:name="Misc">
<prop oor:name="UseSystemFileDialog" oor:type="xs:boolean">
<value>true</value>
</prop>
</node>


Dan simpan ke dalam /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu. Kalau takut salah tulis, coba download dari dropbox gue ini: link

Registration wizard

Satu hal lagi yang terasa menyebalkan adalah "Registration wizard" yang muncul untuk pertama kali penggunaan. Untuk memudahkan user, kita akan disable hal ini. Solusinya ada juga. Coba download addonnya dari link wikinya ini.

/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt

Ok. Sampe disini. Esok kita sambung bagian terakhirnya dari artikel ini.


17 Februari 2010

OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (1)

Di sini sebagaian user mulai gunakan Ms.Office 2003. Karena desakan dari luar, beberapa user dari group itu, harus di upgrade ke Ms.Office 2007. Cuman sedikit sih. Nggak sampe puluhan. Terutama dalam hal ini pengguna notebook pribadi. Sedangkan sebagaian besar menggunakan OpenOffice.org. Baik Linux client (Ubuntu 8.04 LTS) masih gunakan OpenOffice.org 2.4.1 dan sebagaian Windows user gunakan OpenOffice.org 3.0. Jadi bisa dibayangkan tuh dalam network kita ada:
  1. Ms.Office 2007 SP2
  2. Ms.Office 2003 SP3
  3. OpenOffice.org 2.4.1 (for Linux bawaan Ubuntu 8.04 LTS)
  4. OpenOffice.org 3.0 for Windows
Karena pertukaran dokumen dalam network sangat besar, bisa dikata faktor kompatibilitas dokumen adalah hal yang menentukan. Dan seperti biasa, karena banyak pihak (terutama diluar office kita) yang gunakan Ms.Office 2007 sebagai patokan, tentunya ini jadi tuntutan semua user untuk dapat membukanya. Mereka maunya membuka dokumen dari Ms.Office 2007 sesempurna mungkin. Nah loh :-D

Sebenernya gue udah nguber hal ini ke repository "Ubuntu Backports" . Sayangnya Canonical gunakan policy yang beda untuk hal ini. Ubuntu LTS hanya kasih update security saja (3 tahun untuk versi desktopnya dan 5 tahun untuk versi server). Dan OpenOffice.org adalah paket yang lumayan komplek untuk masuk ke "update security". Akhirnya... tak ada update official OpenOffice.org versi terbaru untuk LTS. Terus terang gue kecewa. Tapi itulah pertimbangan mereka. Padahal untuk keperluan kerja sehari-hari, OpenOffice.org versi terakhir adalah paket yang vital untuk tetap menjaga kompatibilitas dengan Ms.Office.

Emang sih ada PPA openoffice-pkgs di Launchpad. Tapi udah nggak support Ubuntu 8.04 LTS. Lagian gue coba ketemu beberapa bug yang bener-bener parah. Makanya gue lebih suka upgrade official dari Canonical yang tentunya akan lebih stabil. OK, lupain deh :-D Jadi solusi satu-satunya gunakan DEB paket OpenOffice.org dari website OpenOffice.org.

Pertimbangan laen lagi, support ke versi berikutnya dari Ubuntu 10.04 LTS yang bakal di release bulan April 2010. Setelah baca "new features" dari versi terakhir, sepertinya OpenOffice.org 3.2.0 lumayan bagus menghandle Ms.Office dokumen. Pivot table dari Ms.Office file bisa dibuka. File Ms.office berpassword juga bisa dihandle. Dan laen sebagainya yang gue rasa akan sangat bagus untuk semua client. Yang mana akhirnya, Ubuntu client lama (8.04 LTS) dan baru (10.04 LTS) nantinya gunakan versi yang sama.

Setelah install manual di desktop gue (Ubuntu 8.04 LTS), OpenOffice.org 3.2.0 sepertinya layak dipake semua client. Baek yang gunakan Linux maupun gunakan Windows. So.. langkah berikutnya adalah, membuat script yang bisa menyederhanakan proses upgrade OpenOffice.org di Linux client. Tunggu aja deh.