29 Desember 2010

Bikin CD multi distro

Kebutuhan beberapa LiveCD itu sudah jelas. Tapi harus hemat yah. Bawa 5 USB flash drive, jelas memboroskan biaya. Nggak sengaja nemukan link ini dengan tutorial yang simple dan lengkap di websitenya:

MultiCD

Extract aja. Lalu bikin link file ISO ke dalam folder tadi. Rubah nama file link ISO sesuai nama yang ada di website MultiCD. Terakhir jalankan script MultiCD tentunya dengan "sudo". Beberapa saat berikutnya "multicd.iso" udah ready.

Praktis dan simplekan? Itulah Linux :-)

13 Desember 2010

Beresin virus Windows dengan Antivirus Rescue Disk

Ini ada link bagus. Gemana akhir-akhir ini hampir semua pengembang antivirus justru keluarin edisi Linuxnya dalam versi LiveCD. Yang akhirnya mereka gunakan menjadi: Antivirus Rescue Disk. Kenapa? Ya emang karena beresin virus di Windows bukan hal yang gampang. Bahkan kadang PC dengan Windows lainpun akan tertular kalau virus itu ganas. Jadi solusi gunakan Linux untuk beresin virus Windows jadi solusi yang powerfull :-D

13 Antivirus Rescue CDs Software Compared in Search For the Best Rescue Disk

Met coba ...

 

09 Desember 2010

Script untuk download update antivirus AVG

Karena seringnya banyak problem virus yang minta bantuan, seperti biasa Windows aku kasih antivirus AVG Free version. Sepele sih ... Tapi detailnya nggak aku bahas disini. Fokusnya untuk dapatkan update AVG saja. Karena setiap kali install/upgrade, AVG selalu butuh update. Via internet .... duh lama :-(

Solusinya akhirnya harus siapin update data AVG di USB. Tapi sayangnya download manual itu buang waktu tentunya. Dan harus di download manual. Nggak sengaja nemukan script ini.

AVG Update Script

Aku udah cron dan download otomatis setiap malem. Folder udah aku share dengan Samba. Oya, total skitar 226MB. Jadi sekarang kalau ada notebook/desktop perlu update, tinggal arahin ke folder updatenya. Sekejab udah terupdate tanpa tunggu waktu. Keren :-)

Untuk yang pake AVG di Linux, cukup lakukan ini untuk update via folder:

$sudo avgupdate --source=folder --path=/home/public/avg-update-db/


05 Desember 2010

Sound onboard ALC887 di motherboard Gigabyte H55M-S2 tidak berfungsi pada Ubuntu 10.10

PC baru coba install Ubuntu 10.10. Semua lancar banget. Kecuali satu ada yang aneh. Tak pernah ada suara aja :-D
Karena Ubuntu menggunakan Alsa sound system, simple saja untuk tahu sound chipnya:
$arecord -L
Dan berikut hasilnya:
default
pulse
    Playback/recording through the PulseAudio sound server
front:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Front speakers
surround40:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    4.0 Surround output to Front and Rear speakers
surround41:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    4.1 Surround output to Front, Rear and Subwoofer speakers
surround50:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    5.0 Surround output to Front, Center and Rear speakers
surround51:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    5.1 Surround output to Front, Center, Rear and Subwoofer speakers
surround71:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    7.1 Surround output to Front, Center, Side, Rear and Woofer speakers
dmix:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Direct sample mixing device
dmix:CARD=Intel,DEV=2
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Direct sample mixing device
dsnoop:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Direct sample snooping device
dsnoop:CARD=Intel,DEV=2
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Direct sample snooping device
hw:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Direct hardware device without any conversions
hw:CARD=Intel,DEV=2
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Direct hardware device without any conversions
plughw:CARD=Intel,DEV=0
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Hardware device with all software conversions
plughw:CARD=Intel,DEV=2
    HDA Intel, ALC887 Analog
    Hardware device with all software conversions
Solusinya nggak perlu nunggu Ubuntu versi terbaru lagi (yang akan menyertakan Alsa terbaru yang udah langsung mengenali sound chip ini). Langsung aja tambahkan 2 bari berikut ke dalam file /etc/modprobe.d/alsa-base.conf:
alias snd-card-0 snd-hda-intel
options snd-hda-intel model=auto
Restart dan akhirnya bisa denger suara.

03 Desember 2010

Blog berlanjut ...

Hi pren. Setelah sekian bulan rehat, seperti arah ke depan udah terliat. Mantap mau buka bisnis komputer di kota kelahiran nih. Jadi nggak ada salahnya blog ini di lanjutin. Tentunya masih seputar hal yang sama seperti dulu. OK deh. Sekian aja. Sampai ketemu di artikel berikutnya. Ciao ...

22 Februari 2010

Goodbye Thailand

Hi pren. Rasanya udah genep deh disini. Semua udah gue rombak total disini. Dan semuanya udah gue share ke company ini. Dan system juga udah jalan tanpa perlu ributin gue lagi. MIS udah pada canggih nih. Jadi udah bisa gue tinggal kabur :-D

Setelah genap 2 tahun di sini, rasanya pengen balek ke Indo nih. Belun tahu gemana arah ke depan. Tapi rasanya pengen bisnis sama keluarga. Atau mungkin buka bisnis sendiri sebagai konsultan IT juga. Gemana? Ada yang companynya mau gue support? :-D

OK Deh. Gue blon tahu apa blog ini bakal lanjut ato kagak. Tapi yang pasti, sampe ketemu di Indo yah. Nggak tau nih. Bakal mangkal di Jakarta, Semarang atau Surabaya. Gue blon ambil keputusan untuk itu. Sekarang, gue yang butuh masukan dari pembaca blog gue. Atau mungkin ada yang namarin tempat untuk gue :-D

Goodluck for me

19 Februari 2010

OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (3)

Karena ada banyak skali client, harus dibikin script untuk memudahkan pihak MIS mengupgradenya. Dan kita udah gunakan NFS server. Jadi semuanya cukup disimpan di NFS server. Folder letak OpenOffice.org di NFS server, dalam hal ini kita udah mount (mapping) ke /nfsserver/software/openoffice.org.
  1. Siapin DEB format dari OpenOffice.org 3.2.0
    Download saja dari link ini dan dan extract ke folder itu
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/OOO320_m12_native_packed-1_en-US.9483/
  2. Siapain addon "disable registration wizard" dari link ini dan simpan di folder yang sama
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt
  3. Buat file Common.xcu atau download aja dari dropbox gue ini: link
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/Common.xcu
  4. Jangan lupa splash screen versi warna coklat yang udah berganti angka dari 2.4 menjadi 3.2
    Misal:
    /nfsserver/software/openoffice.org/intro.bmp
Sekarang kita buat simple script untuk mengerjakan semua tugas itu (atau download dari link ini):

#!/bin/bash
# where the OpenOffice.org 3.2.0 files located on NFS server
NFS=/nfsserver/software/openoffice.org
# remove old version openoffice.org-2.4.1 (from Ubuntu 8.0.4 LTS)
#apt-get -y remove openoffice.org*
# or use this for details
apt-get -y remove openoffice.org openoffice.org-base openoffice.org-base-core openoffice.org-calc openoffice.org-common openoffice.org-core openoffice.org-draw openoffice.org-evolution openoffice.org-filter-mobiledev openoffice.org-gnome openoffice.org-gtk openoffice.org-help-en-us openoffice.org-impress openoffice.org-java-common openoffice.org-l10n-common openoffice.org-l10n-en-gb openoffice.org-l10n-en-za openoffice.org-math openoffice.org-style-human openoffice.org-writer
# install new version openoffice.org-3.2.0
dpkg -iR $NFS/OOO320_m12_native_packed-1_en-US.9483/DEBS/
# disable wizard
/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared $NFS/DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt
# use file/save system dialog
cp $NFS/Common.xcu /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/
chmod 444 /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu
# use new splash screen
cp -u $NFS/intro.bmp /etc/openoffice.org3/program/
chmod 444 /etc/openoffice.org3/intro.bmp
# remove all old openoffice.org profiles
# rm -Rf /home/*/.openoffice.org*


Simpan script ini menjadi /nfsserver/software/openoffice.org/oo3-upgrade.sh. Dan untuk mengupgrade di client, cukup lakukan cara ini:

sudo sh /nfsserver/software/openoffice.org/oo3-upgrade.sh


Ok, pren. OpenOffice.org 3.2.0 rasa Ubuntu siap dinikmati :-p

18 Februari 2010

OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (2)

Pake OpenOffice.org 2.4.1 dari Ubuntu secara bagus terintergrasi Ubuntu 8.04 LTS. Tentunya pemaketannya udah dicustom sedemikian rupa. Sehingga bener-bener "look and feel" Ubuntu (dalam hal ini Ubuntu gunakan Gnome). Kalau kita ambil OpenOffice.org 3.2.0 dari website OpenOffice.org, ada beberapa perbedaan. Yang jelas keliatan sejak awal nih:
  1. Splash screen
  2. Registration wizard
  3. Icon-icon di toolbar
  4. Ukuran icon di toolbar
  5. Kotak dialog File - Save/Open
Dan mungkin banyak lagi. Cuman sengaja kita cek yang jelas aja nih. Yang bener-bener dirasakan perbedaan.

Splash screen

Pasti tau ini kan? Splash screen dari OpenOffice.org 2.4.1 berwarna coklat. Satu tema dengan Ubuntu themes. Coba liat ini:



Ini lokasi filenya:
/usr/lib/openoffice/program/openintro_ubuntu_sun.bmp
/usr/lib/openoffice/program/openabout_ubuntu_sun.bmp

Sedangkan OpenOffice.org 3.2.0 yang masih original berwarna biru. Liat ini:



Ini lokasinya:
/etc/openoffice.org3/program/intro.bmp
/etc/openoffice.org3/program/about.bmp

Biar keliatan menyatu, ganti aja dengan versi lama. Lalu rubah aja angka 2.4 menjadi 3.2 dengan Gimp :-D

Kotak dialog File - Save/Open

Setelah kita test di MIS team selama 1 minggu, lumayan bagus and nggak ktemu masalah kestabliannya. Cuman karena paket ini bukan dari repository Ubuntu, tentunya harus di configure untuk memberi kemudahan disisi client. Yang paling terasa adalah kotak dialog File -Save/Open. Kotak dialog OpenOffice.org 3.2.0 seperti berikut:



Sedangkan OpenOffice.org 2.4.1 (original dari Ubuntu) menggunakan kotak dialog ini:



Karena banyak Linux client gunakan NFS server, dan udah termount (mapping) otomatis setiap login (link), tentunya kotak dialog yang lama (kotak dialog versi Gnome) akan lebih memudahkan user. Dan juga, kita nggak pernah sosialisasi folder / (slash) bla bla bla. Terlalu technical untuk user yang hanya mau klik klik klik. Jadi solusi untuk memudahkan user, ya OpenOffice.org 3.2.0 harus gunakan kotak dialog Gnome.

Sederhana saja: dari Tools -> Options -> General, non aktifkan saja option "Use OpenOffice.org dialogs". Itu kalau per-user setting. Kalo komputernya multi user, ada baeknya di rubah di system setting. Coba buat file ini:

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<oor:component-data xmlns:oor="http://openoffice.org/2001/registry" xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" oor:name="Common" oor:package="org.openoffice.Office">
<node oor:name="Misc">
<prop oor:name="UseSystemFileDialog" oor:type="xs:boolean">
<value>true</value>
</prop>
</node>


Dan simpan ke dalam /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu. Kalau takut salah tulis, coba download dari dropbox gue ini: link

Registration wizard

Satu hal lagi yang terasa menyebalkan adalah "Registration wizard" yang muncul untuk pertama kali penggunaan. Untuk memudahkan user, kita akan disable hal ini. Solusinya ada juga. Coba download addonnya dari link wikinya ini.

/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt

Ok. Sampe disini. Esok kita sambung bagian terakhirnya dari artikel ini.


17 Februari 2010

OpenOffice.org 3.2.0 untuk semua client (1)

Di sini sebagaian user mulai gunakan Ms.Office 2003. Karena desakan dari luar, beberapa user dari group itu, harus di upgrade ke Ms.Office 2007. Cuman sedikit sih. Nggak sampe puluhan. Terutama dalam hal ini pengguna notebook pribadi. Sedangkan sebagaian besar menggunakan OpenOffice.org. Baik Linux client (Ubuntu 8.04 LTS) masih gunakan OpenOffice.org 2.4.1 dan sebagaian Windows user gunakan OpenOffice.org 3.0. Jadi bisa dibayangkan tuh dalam network kita ada:
  1. Ms.Office 2007 SP2
  2. Ms.Office 2003 SP3
  3. OpenOffice.org 2.4.1 (for Linux bawaan Ubuntu 8.04 LTS)
  4. OpenOffice.org 3.0 for Windows
Karena pertukaran dokumen dalam network sangat besar, bisa dikata faktor kompatibilitas dokumen adalah hal yang menentukan. Dan seperti biasa, karena banyak pihak (terutama diluar office kita) yang gunakan Ms.Office 2007 sebagai patokan, tentunya ini jadi tuntutan semua user untuk dapat membukanya. Mereka maunya membuka dokumen dari Ms.Office 2007 sesempurna mungkin. Nah loh :-D

Sebenernya gue udah nguber hal ini ke repository "Ubuntu Backports" . Sayangnya Canonical gunakan policy yang beda untuk hal ini. Ubuntu LTS hanya kasih update security saja (3 tahun untuk versi desktopnya dan 5 tahun untuk versi server). Dan OpenOffice.org adalah paket yang lumayan komplek untuk masuk ke "update security". Akhirnya... tak ada update official OpenOffice.org versi terbaru untuk LTS. Terus terang gue kecewa. Tapi itulah pertimbangan mereka. Padahal untuk keperluan kerja sehari-hari, OpenOffice.org versi terakhir adalah paket yang vital untuk tetap menjaga kompatibilitas dengan Ms.Office.

Emang sih ada PPA openoffice-pkgs di Launchpad. Tapi udah nggak support Ubuntu 8.04 LTS. Lagian gue coba ketemu beberapa bug yang bener-bener parah. Makanya gue lebih suka upgrade official dari Canonical yang tentunya akan lebih stabil. OK, lupain deh :-D Jadi solusi satu-satunya gunakan DEB paket OpenOffice.org dari website OpenOffice.org.

Pertimbangan laen lagi, support ke versi berikutnya dari Ubuntu 10.04 LTS yang bakal di release bulan April 2010. Setelah baca "new features" dari versi terakhir, sepertinya OpenOffice.org 3.2.0 lumayan bagus menghandle Ms.Office dokumen. Pivot table dari Ms.Office file bisa dibuka. File Ms.office berpassword juga bisa dihandle. Dan laen sebagainya yang gue rasa akan sangat bagus untuk semua client. Yang mana akhirnya, Ubuntu client lama (8.04 LTS) dan baru (10.04 LTS) nantinya gunakan versi yang sama.

Setelah install manual di desktop gue (Ubuntu 8.04 LTS), OpenOffice.org 3.2.0 sepertinya layak dipake semua client. Baek yang gunakan Linux maupun gunakan Windows. So.. langkah berikutnya adalah, membuat script yang bisa menyederhanakan proses upgrade OpenOffice.org di Linux client. Tunggu aja deh.