18 Agustus 2008

Migrasi Setengah hati (3)

Kalo kmaren seputar internal dokumen sbaeknya ODF, sekarang hal laen. Yaitu untuk programmer dan system support di company ini.

Beberapa programmer disini gak beda jauh ma programmer yang laen. Sorry, gue bukan jelek-jelekin programmer. Tapi please deh ah :-D Kalian itu kerja di company ini. Buka kerja pada Bill Gates. Jadi tau diri dikit deh. Kalo tau kondisi company seperti ini, ya kasih solusi yang membantu. Jangan sama seperti manager lama loe. Slalu duit duit duit ... And akhirnya untungin pihak Bill Gates mlulu.

Mereka suka skali kasih solusi instant. Efeknya... selalu high cost. Mereka pake VB and Delphi. Contoh nih. Gue minta ada satu bagian di software Marketing di rubah. Caranya harus import file xls ke sofware itu. Dalam beberapa jam kelar dah ditunjukin ke gue dengan bangganya. Stelah gue coba di client, ternyata gak jalan. Client pake OpenOffice.org for Windows. Mereka berargumen, harus install Ms.Office dulu. Karena componentnya yang meraka gunakan dari installasi Ms.Office. So... cuman untuk import 3-5 baris harus kluarin $360 lagi (untuk tambah 1 lisence Ms.Office)? Why you all always make solution without think about cost??? Akhirnya mereka rubah import gunakan text file. Dari OpenOffice.org Calc to text, and then text file imported. Ok, no problem for me. Solution sementara sampe ktemu yang lebih baek.

Sedangkan untuk system supportnya, gue juga tekenin. Semua keputusan, tolong sertakan pertimbangan biaya (atau lisence). Jangan asal saja. User minta Autocad, kalian langsung install saja. Itu gak bener deh. Bener-bener masa lalu yang gak perlu dilakuin lagi. Semua permintaan software, harus beli lisence terlebih dulu. Syaratnya simple. Semua isi request form, approve manager masing-masing dan send to director. Biasanya mreka akan diskusi dgn MIS departement untuk tau perlu tidaknya. Jadi gak beda ma beli kebutuhan laen, isi form, approve, approve manager, approve director. Beres kan? :-D

Gue bukan tipe yang anti sama Windows. Gue posisikan diri, sebagai IT yang harus bisa semua lah. Dimana company jalan, kita arahin yang baek. Tanpa merugikan posisi kita dan company. Jadi kalau mau pake Ms.Office semua, ya silakan. Approve and kluaran duit untuk beli. Baru kita install. Kalau company gak mau kluarkan duit, yah jangan kita yang disalahin. Kita kasih solusi lain aja.

Itu yang gue tekanin ke MIS disini. Jadi semua mau pake Ms.Office, ya silakan aja. Tapi kita
kasih rekomendasi yang aman. Kalo mereka tetep maksa, ya silakan. Tapi jangan salahin MIS loh. Kalo BSA datang and ngobok-ngobok ke 2 kalinya company ini (busyet deh :-D). Lalu cash melayang pasti akan mengejutkan semuanya. And efeknya, salary MIS tertunda? :D Gak deh. Thank. Mending salary kita lancar-lancar aja. Ngapain bikin kaya M$? Mending bikin kaya kita deh sebagai MIS :-p

Di meeting terkahir, gue cuman minta ke MIS:
  • Untuk programmer, tolong kasih solusi untuk software yg kalian bikin, harus bisa di akses oleh semua client (Windows, Linux and Mac). Please use your brain. A lot of choice open source programming you can get from internet.
  • Untuk system support, tolong pake linux tiap hari. Terutama CLI utk yang pegang server.
  • Semua komputer di MIS tolong gunakan Firefox, Thunderbird and OpenOffice.org
  • Semua dokumen di MIS harus ODF
Well.. Everything have to start from here, right ....

5 komentar:

Anonim mengatakan...

yup, Saya setuju, Seseorang harus menjadi professional dalam arti bisa semua. Namun dilain sisi kita harus mengarahkan ke yang benar. Nice Article !

Anonim mengatakan...

wah keren euy... om, salut :D

Anonim mengatakan...

wah saya sangat setuju banget dengan pak lulfi ini, tidak memihak salah satu vendor os. bener bener seorang manager IT, independent, bukan dagang software. Mau pake bill gates punya monggo, mau pake linux monggo. Yang penting solusi untuk perusahaan keren. Salut deh... Keep your good works.

Anonim mengatakan...

Hehehe...kayake kita mengalami hal yang sama.
staf IT gw lebih parah, mereka MS minded trus gak gitu ngerti server linux.

cape deh...

Anonim mengatakan...

Setuju pak. benar-benar pemikiran seorang profesional sejati. saya sangat salut sama bapak.Nice artikel :)