Pake OpenOffice.org 2.4.1 dari Ubuntu secara bagus terintergrasi Ubuntu 8.04 LTS. Tentunya pemaketannya udah dicustom sedemikian rupa. Sehingga bener-bener "look and feel" Ubuntu (dalam hal ini Ubuntu gunakan Gnome). Kalau kita ambil OpenOffice.org 3.2.0 dari website OpenOffice.org, ada beberapa perbedaan. Yang jelas keliatan sejak awal nih:
Splash screen
Pasti tau ini kan? Splash screen dari OpenOffice.org 2.4.1 berwarna coklat. Satu tema dengan Ubuntu themes. Coba liat ini:
Ini lokasi filenya:
/usr/lib/openoffice/program/openintro_ubuntu_sun.bmp
/usr/lib/openoffice/program/openabout_ubuntu_sun.bmp
Sedangkan OpenOffice.org 3.2.0 yang masih original berwarna biru. Liat ini:
Ini lokasinya:
/etc/openoffice.org3/program/intro.bmp
/etc/openoffice.org3/program/about.bmp
Biar keliatan menyatu, ganti aja dengan versi lama. Lalu rubah aja angka 2.4 menjadi 3.2 dengan Gimp :-D
Kotak dialog File - Save/Open
Setelah kita test di MIS team selama 1 minggu, lumayan bagus and nggak ktemu masalah kestabliannya. Cuman karena paket ini bukan dari repository Ubuntu, tentunya harus di configure untuk memberi kemudahan disisi client. Yang paling terasa adalah kotak dialog File -Save/Open. Kotak dialog OpenOffice.org 3.2.0 seperti berikut:
Sedangkan OpenOffice.org 2.4.1 (original dari Ubuntu) menggunakan kotak dialog ini:
Karena banyak Linux client gunakan NFS server, dan udah termount (mapping) otomatis setiap login (link), tentunya kotak dialog yang lama (kotak dialog versi Gnome) akan lebih memudahkan user. Dan juga, kita nggak pernah sosialisasi folder / (slash) bla bla bla. Terlalu technical untuk user yang hanya mau klik klik klik. Jadi solusi untuk memudahkan user, ya OpenOffice.org 3.2.0 harus gunakan kotak dialog Gnome.
Sederhana saja: dari Tools -> Options -> General, non aktifkan saja option "Use OpenOffice.org dialogs". Itu kalau per-user setting. Kalo komputernya multi user, ada baeknya di rubah di system setting. Coba buat file ini:
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<oor:component-data xmlns:oor="http://openoffice.org/2001/registry" xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" oor:name="Common" oor:package="org.openoffice.Office">
<node oor:name="Misc">
<prop oor:name="UseSystemFileDialog" oor:type="xs:boolean">
<value>true</value>
</prop>
</node>
Dan simpan ke dalam /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu. Kalau takut salah tulis, coba download dari dropbox gue ini: link
Registration wizard
Satu hal lagi yang terasa menyebalkan adalah "Registration wizard" yang muncul untuk pertama kali penggunaan. Untuk memudahkan user, kita akan disable hal ini. Solusinya ada juga. Coba download addonnya dari link wikinya ini.
/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt
Ok. Sampe disini. Esok kita sambung bagian terakhirnya dari artikel ini.
- Splash screen
- Registration wizard
- Icon-icon di toolbar
- Ukuran icon di toolbar
- Kotak dialog File - Save/Open
Splash screen
Pasti tau ini kan? Splash screen dari OpenOffice.org 2.4.1 berwarna coklat. Satu tema dengan Ubuntu themes. Coba liat ini:
Ini lokasi filenya:
/usr/lib/openoffice/program/openintro_ubuntu_sun.bmp
/usr/lib/openoffice/program/openabout_ubuntu_sun.bmp
Sedangkan OpenOffice.org 3.2.0 yang masih original berwarna biru. Liat ini:
Ini lokasinya:
/etc/openoffice.org3/program/intro.bmp
/etc/openoffice.org3/program/about.bmp
Biar keliatan menyatu, ganti aja dengan versi lama. Lalu rubah aja angka 2.4 menjadi 3.2 dengan Gimp :-D
Kotak dialog File - Save/Open
Setelah kita test di MIS team selama 1 minggu, lumayan bagus and nggak ktemu masalah kestabliannya. Cuman karena paket ini bukan dari repository Ubuntu, tentunya harus di configure untuk memberi kemudahan disisi client. Yang paling terasa adalah kotak dialog File -Save/Open. Kotak dialog OpenOffice.org 3.2.0 seperti berikut:
Sedangkan OpenOffice.org 2.4.1 (original dari Ubuntu) menggunakan kotak dialog ini:
Karena banyak Linux client gunakan NFS server, dan udah termount (mapping) otomatis setiap login (link), tentunya kotak dialog yang lama (kotak dialog versi Gnome) akan lebih memudahkan user. Dan juga, kita nggak pernah sosialisasi folder / (slash) bla bla bla. Terlalu technical untuk user yang hanya mau klik klik klik. Jadi solusi untuk memudahkan user, ya OpenOffice.org 3.2.0 harus gunakan kotak dialog Gnome.
Sederhana saja: dari Tools -> Options -> General, non aktifkan saja option "Use OpenOffice.org dialogs". Itu kalau per-user setting. Kalo komputernya multi user, ada baeknya di rubah di system setting. Coba buat file ini:
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<oor:component-data xmlns:oor="http://openoffice.org/2001/registry" xmlns:xs="http://www.w3.org/2001/XMLSchema" oor:name="Common" oor:package="org.openoffice.Office">
<node oor:name="Misc">
<prop oor:name="UseSystemFileDialog" oor:type="xs:boolean">
<value>true</value>
</prop>
</node>
Dan simpan ke dalam /etc/openoffice.org3/share/registry/data/org/openoffice/Office/Common.xcu. Kalau takut salah tulis, coba download dari dropbox gue ini: link
Registration wizard
Satu hal lagi yang terasa menyebalkan adalah "Registration wizard" yang muncul untuk pertama kali penggunaan. Untuk memudahkan user, kita akan disable hal ini. Solusinya ada juga. Coba download addonnya dari link wikinya ini.
/opt/openoffice.org3/program/unopkg add --shared DisableFirstStartWzd_ooo32.oxt
Ok. Sampe disini. Esok kita sambung bagian terakhirnya dari artikel ini.
2 komentar:
wahhh, trik trik nya menarik sekali, kapan kapan saya coba coba tweak deh, hehehe
saya pakai open office 3, tapi sehabis download file kenapa tidak muncul di toolbar. minta solusinya dong...
Posting Komentar